Sabtu, 1 november 2014
sebuah tanggal yg tak mungkin aku lupakan. Tanggal dimana aku mengalami
kejadian yang hampir merebut nyawaku. Kejadian itu bermula ketika aku ingin
bermain ke kota yogya. Tak biasanya aku mengendarai motor dengan pirasat tak
enak. Berawal dari sebelum berangkat aku sudah bermalas-malasan rasanya aku tak
yakin dan ingin sekali membatalkan kepergian itu. Tapi aku tak enak dengan
kawanku karena sempat tak jadi kesana untuk beberapa kali. Malam sebelum
berangkat entah mengapa aku sangat menikmati makan malamku walau hanya dengan
sebuah nasi dan telur bakar kecap, seakan-akan aku tak bisa makan lagi. Yaa benar
sekali hari itu aku mengalami accident.
Accident yg membuat mukaku penuh dengan luka,
kehilangan beberapa gigi dan menyebabkan rahangku patah. Accident yg hampir membuat masa depanku hancur. Kau tau aku seakan
tak percaya dengan apa yg aku alami, semua berasa seperti mimpi. Yaa mimpi yg
beberapa kali hadir dengan peristiwa yg sama. Sebulan, seminggu dan sehari
sebelum berangkat aku mengalami mimpi itu. Seakan aku sudah diberi peringatan
oleh Tuhan tapi aku mengabaikannya. Andai aku tak berangkat mungkin aku tak
mengalami hal itu.
“tenang dek sebulan
juga sembuh” sahut temanku, dan aku menjawab spontan “lama amat sebulan,
seminggu juga sembuh”. Apa kau percaya, aku benar” hanya dirawat seminggu dan
tepat hari senin aku masuk kuliah. Semua orang seakan-akan tak percaya bahwa
minggu lalu aku masih berbaring di kasur. Apa kau tau yg membuatku sembuh hanya
dengan seminggu? Mereka (teman-temanku), kepedulian mereka yg membuaku
tersanjung #eyaaaa, orangtuaku dan masalah studiku. Dari hal itu aku YAKIN
bahwa aku dapat sembuh dalam waktu seminggu. Keyakinan itu seperti kekuatan
dalam tubuh yang dapat mengalahkan apapun di dalamnya. Tapi bukan berarti aku
sembuh total yaa,,,,
6 minggu gigiku dipasang kawat dan dikunci sehingga mulutku tak bisa terbuka. Dokter bilang rahangku harus istirahat sementara agar bisa pulih kembali. 6 minggu aku tak bisa makan, jangankan makan menguap saja rasanya sakit sekali karena tak bisa. Asupan nutrisi dalam tubuhku hanya melalui minuman. Susu, jus, air putih hanya itu saja. Pernah suatu ketika aku benar-benar bosan dengan itu dan aku tak meminum apapun hari itu, aku marah pada tuhan mengapa aku mengalami hal ini, mengapa harus aku ?? banyakkah dosaku tuhan ??? aku merenung di kesendirianku, sekaan ini semua tak adil. Aku merasa putus asa dengan kehidupanku saat itu.
itu dagu 4 jahitan :'( |
1.
Tuhan ingin
aku sadar bahwa sehat itu tak ternilai harganya
2.
Dapat bersabar
dalam segala keadaan
3.
Ketika kita
masih bisa makan, maka habiskanlah. “Sakitan mana punya duit tapi ga bisa makan
apa bisa makan tapi ga punya duit ??”
4.
Jangan merawat
sesuatu secara berlebihan (pas itu aku lagi perawatan muka banget)
5.
Jangan banyak
bicara untuk hal” yg ga penting
6.
Lihatlah sekelilingmu,
banyak orang yg peduli sama km, dan msh banyak lagi
Kau tau ketika tepat 6 minggu aku dapat mebuka kawat itu, seakan aku tak percaya bahwa aku mampu untuk melewati cobaan itu. Penderitaanku belum berakhir, kawat itu dilepas dalam keadaanku sadar, kau tau bagaimana rasa sakitnyaa setiap beberapa celah gigi terdapat kawat yg menyelip dan itu ditarik dengan sekuat mungkin. Kau tau pa yg membuat aku syok ?? ketika aku mengaca mulutku penuh dengan darah dan aku hampir pingsan saat itu. Kata dokter aku termasuk kuat karena tak perlu dibius terlebih dahulu. Kalimat itu membuat aku sadar bahwa ketika diri kita sendiri tak mampu menolong maka pasrahkanlah kepada org lain yg siap menolong.
Makasih buat orangtuaku, sahabat-sahabatku,harness
2012, teman-temanku pokoknya semua orang yg udah ngebantu aku saat itu. Makasih
banget karena semangat dan kepedulian kalian aku bisa melewati masa-masa terberat
dalam hidupku. Love banget pokoknya sama kalian mahhh :* :* :* :* :*
0 komentar:
Posting Komentar